Langsung ke konten utama

Entri yang Diunggulkan

Meluruskan Posisi PPK dalam APBD

Semua Tentang Harga Perkiraan Sendiri

Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dalam Pengadaan Barang/Jasa


Daftar Isi

  1. Pendahuluan
  2. Konsep Dasar Penyusunan HPS
  3. Prinsip-prinsip Penyusunan HPS
  4. Teknik dan Metode Penyusunan HPS
  5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan HPS
  6. Prosedur dan Ketentuan Penyusunan HPS
  7. Alat dan Referensi dalam Penyusunan HPS
  8. Aspek Penting dalam Penyusunan HPS
  9. Simulasi Penyusunan HPS
  10. Kesimpulan
  11. Lampiran

BAB 1: Pendahuluan

Latar Belakang

Penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah suatu proses penting dalam pengadaan barang/jasa di sektor publik dan swasta. HPS digunakan sebagai dasar dalam menentukan anggaran, menilai penawaran, dan memastikan pelaksanaan kontrak berjalan sesuai dengan rencana. Kita akan mengupas tuntas tentang cara menyusun HPS yang efektif dan efisien, serta memberikan pemahaman yang mendalam tentang aspek-aspek yang memengaruhi proses ini.

Tujuan Tulisan

  • Memahami konsep dasar dan prinsip-prinsip dalam penyusunan HPS.
  • Menguasai teknik dan metode yang digunakan dalam penyusunan HPS.
  • Mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi penyusunan HPS.
  • Memahami prosedur dan ketentuan yang berlaku dalam penyusunan HPS.
  • Mempelajari alat dan referensi yang digunakan dalam penyusunan HPS.
  • Mengetahui aspek-aspek penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan HPS.

BAB 2: Konsep Dasar Penyusunan HPS

Definisi HPS

Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah harga yang diperkirakan oleh penyedia barang/jasa untuk suatu pekerjaan, barang, atau jasa tertentu yang disusun berdasarkan kalkulasi yang realistis. HPS digunakan untuk memperkirakan biaya yang akan dikeluarkan dalam suatu proyek.

Tujuan Penyusunan HPS
Penyusunan HPS bertujuan untuk:

  • Menyusun anggaran proyek yang akurat.
  • Menjadi acuan dalam evaluasi penawaran dari peserta tender.
  • Memastikan bahwa pengadaan dapat dilaksanakan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

BAB 3: Prinsip-prinsip Penyusunan HPS

Prinsip-prinsip Utama dalam Penyusunan HPS

  1. Transparansi: Semua komponen biaya yang terkandung dalam HPS harus jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak yang berkepentingan.
  2. Akuntabilitas: Penyusunan HPS harus dilakukan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan, menggunakan data yang valid dan sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
  3. Keterbukaan: Penggunaan referensi harga dan data pasar yang dapat diakses oleh semua pihak yang terlibat.
  4. Efisiensi dan Efektivitas: Penyusunan HPS harus mengutamakan penggunaan sumber daya yang optimal, serta mempertimbangkan kelangsungan dan keberlanjutan proyek.

BAB 4: Teknik dan Metode Penyusunan HPS

Teknik dan Metode yang Digunakan dalam Penyusunan HPS

  1. Metode Estimasi Biaya Berdasarkan Pengalaman
    Menggunakan pengalaman masa lalu dan data historis untuk memperkirakan biaya proyek. Biasanya diterapkan pada proyek-proyek yang memiliki kesamaan dengan proyek sebelumnya.

  2. Metode Perhitungan Langsung (Unit Rate)
    Menentukan harga per unit berdasarkan harga yang berlaku di pasar atau harga historis dari pekerjaan serupa.

  3. Metode Analisis Biaya Terperinci
    Memperhitungkan secara rinci setiap komponen biaya yang terlibat dalam proyek, termasuk material, tenaga kerja, dan overhead.

  4. Metode Parametrik
    Menggunakan analisis statistik dan data historis untuk menghitung biaya berdasarkan parameter tertentu (misalnya, luas bangunan, volume pekerjaan, dll.).


BAB 5: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan HPS

Faktor Eksternal yang Mempengaruhi HPS

  1. Harga Pasar
    Fluktuasi harga material, biaya tenaga kerja, dan peralatan akan memengaruhi HPS. Oleh karena itu, data harga pasar yang terkini harus selalu diperbarui.

  2. Ketersediaan Sumber Daya
    Ketersediaan material dan tenaga kerja yang berkualitas dapat mempengaruhi penetapan harga dalam HPS.

  3. Kondisi Proyek
    Kompleksitas proyek, lokasi proyek, dan kondisi lingkungan sekitar dapat mempengaruhi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan.

  4. Kebijakan Pemerintah
    Kebijakan fiskal, regulasi tentang upah minimum, serta standar harga yang dikeluarkan oleh pemerintah dapat memengaruhi perhitungan HPS.


BAB 6: Prosedur dan Ketentuan Penyusunan HPS

Prosedur Penyusunan HPS

  1. Penentuan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
    Langkah pertama adalah menyusun RAB yang mengidentifikasi semua komponen biaya yang terlibat dalam proyek.

  2. Pengumpulan Data Harga
    Mengumpulkan data harga yang relevan dan valid dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.

  3. Evaluasi Harga Pasar
    Memastikan bahwa harga yang digunakan dalam HPS sesuai dengan harga pasar yang berlaku saat itu.

  4. Verifikasi dan Validasi
    Verifikasi komponen-komponen biaya dan pastikan bahwa HPS yang disusun mematuhi ketentuan yang berlaku.


BAB 7: Alat dan Referensi dalam Penyusunan HPS

Alat dan Referensi yang Digunakan dalam Penyusunan HPS

  1. Software/Alat Perhitungan
    Software penghitungan seperti Microsoft Excel, atau perangkat lunak khusus seperti aplikasi pengelolaan anggaran dan biaya konstruksi.

  2. Data Historis
    Data harga dari proyek-proyek sebelumnya yang serupa sangat berguna untuk estimasi biaya yang lebih akurat.

  3. Sumber Referensi
    Standar harga yang diterbitkan oleh lembaga pemerintah, asosiasi industri, dan lembaga lainnya yang diakui.


BAB 8: Aspek Penting dalam Penyusunan HPS

Aspek yang Harus Diperhatikan dalam Penyusunan HPS

  1. Kualitas Data
    Pastikan data yang digunakan dalam penyusunan HPS akurat dan terkini.

  2. Komponen Biaya
    Semua komponen biaya (material, tenaga kerja, overhead) harus diperhitungkan dengan cermat dan tidak ada yang terlewatkan.

  3. Fleksibilitas
    HPS harus dapat menyesuaikan dengan kondisi pasar yang berubah dan perubahan dalam lingkup pekerjaan.

  4. Kepatuhan pada Regulasi
    Penyusunan HPS harus sesuai dengan peraturan dan regulasi yang berlaku, baik dari pemerintah maupun badan pengawas lainnya.


BAB 9: Simulasi Penyusunan HPS

Langkah-langkah Simulasi Penyusunan HPS

  1. Identifikasi Kebutuhan Proyek
    Tentukan jenis pekerjaan dan barang/jasa yang dibutuhkan untuk proyek.

  2. Tentukan Komponen Biaya
    Tentukan semua komponen biaya yang akan dihitung (material, tenaga kerja, dll).

  3. Tentukan Harga per Unit
    Cari harga pasar untuk setiap komponen dan hitung estimasi biaya berdasarkan harga per unit.

  4. Kalkulasikan Total Biaya
    Hitung total biaya dan pastikan total biaya HPS sesuai dengan anggaran yang tersedia.


BAB 10: Kesimpulan

Kesimpulan
Penyusunan HPS merupakan langkah penting dalam pengadaan barang/jasa yang memerlukan perencanaan yang matang dan perhatian terhadap detail. Dengan memahami konsep, prinsip, teknik, dan prosedur penyusunan HPS, serta faktor-faktor yang memengaruhinya, diharapkan kita dapat menyusun HPS yang akurat dan efektif untuk keberhasilan proyek.


Lampiran

  • Contoh Template Penyusunan HPS
  • Daftar Referensi
  • Peraturan yang Berlaku dalam Penyusunan HPS

Tulisan ini akan memberikan pembaca pemahaman mendalam dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk menyusun HPS yang baik dan sesuai dengan regulasi yang berlaku

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANDUAN MENYUSUN HPS JASA KONSULTAN KONSTRUKSI UNTUK PEMULA

  PANDUAN MENYUSUN HPS JASA KONSULTAN KONSTRUKSI UNTUK PEMULA Penyusunan dan penetapan HPS bertujuan untuk menilai kewajaran harga penawaran dan/atau kewajaran harga satuan, dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah dan dasar untuk menetapkan besaran nilai jaminan pelaksanaan bagi penawaran yang kurang dari 80% (delapan puluh persen) dari nilai HPS. Untuk menentukan besaran biaya pembangunan adalah salah satunya dari Peraturan Pemerintah nomor 16 Tahun 2021 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan Gedung. Anggaran untuk pembangunan dituangkan dalam DIPA/DPA 1.     Perencanaan Teknis; 2.     Pelaksanaan konstruksi fisik; 3.     Manajemen konstruksi atau pengawasan konstruksi; dan 4.     Pengelolaan Kegiatan. File dapat diunduh pada: Peraturan Pemerintah nomor 16 Tahun 2021 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan Gedung. Data/info...

Membuat Pre-test dan Post-test pada Pelatihan secara online melalui google form

Sebagai Fasilitator atau Trainer dalam mengajar perlu semaksimal mungkin untuk melakukan transfer pengetahuan. salah satu cara untuk mengetahui tingkat keberhasilan adalah melalui pre-test dan post-test.  Pada tulisan kali ini, akan kami sampaikan tutorial membuat pre-test dan post-test melalui google form.  Dengan menggunakan  pre-test dan post-test melalui google form, maka membuat lebih praktis dan nilai peserta langsung dapat direkap. Dapat dibuat analisa disoal mana yang paling banyak salah yang berarti belum dipahami peserta. Pre test diberikan dengan maksud untuk mengetahui apakah ada diantara peserta yang sudah mengetahui mengenai materi yang akan diajarkan. Pre test juga bisa di artikan sebagai kegiatan menguji tingkatan pengetahuan peserta terhadap materi yang akan disampaikan, kegiatan pre test dilakukan sebelum kegiatan pengajaran diberikan. Adapun manfaat dari diadakannya pree test adalah untuk mengetahui kemampuan awal peserta mengenai pelajaran...

PEMBAHASAN TRY OUT PELATIHAN KOMPETENSI PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH LEVEL 1

1. Salah satu tahapan perencanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah adalah identifikasi kebutuhan. Proses tersebut merupakan gambaran aktivitas dalam segmen rantai pasok .... A. Hulu B. Internal C. Hilir D. Eksternal Ulasan Jawaban: Alasan jawaban benar: Aktivitas utama dalam aktivitas hulu (upstream supply chain) adalah proses perencanaan, serta pencarian pemasok dan pengadaan barang/jasa Alasan jawaban salah: Pilihan jawaban (B) salah karena rantai pasok internal, aktivitas utama adalah manajemen produksi, penyimpanan dan pengendalian persediaan, serta manajemen pengendalian mutu. Aktivitas di rantai pasok ini lebih tepat adalah pelaksanaan kontrak Pilihan jawaban (C) salah karena rantai pasok hilir, Aktivitas utama adalah pada proses transportasi, distribusi, serah terima, dan layanan purna jual. Pilihan jawaban (D) salah karena dalam MRP tidak terdapat rantai pasok ekternal